Nama Kelompok:
Audia P (21211384)
Ayu E.N (21211322)
Andaru A.P (20211708)
Hafidz F.H (23211146)
Hasnan M (23211266)
M. Ridno (24211565)
Rizky Kurnia P (26211384)
Nurlinda M.P (25211360)
Universitas Gunadarma
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari dalam kejadian yang sebenarnya,
terkadang kejadian tersebut menyimpang dari taksiran atau perkiraan, artinya
ada kemungkinan penyimpangan tersebut menguntungkan dan ada pula penyimpangan
yang merugikan. Kita pasti sering mendengar kata “Risiko” dan sudah biasa
dipakai dalam percakapan sehari-hari. Risiko merupakan bagian dari kehidupan
kerja individual maupun organisasi. Berbagai macam risiko, seperti risiko
kecelakaan, risiko kehilangan barang, risiko terkena banjir di musim hujan dan
sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika risiko-risiko
tersebut tidak kita antisipasi dari awal. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan
kejadian yang dapat mengancam pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama
bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif
organisasi.
Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan
yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang
merugikan. Begitupun dalam bisnis, segala
kegiatan didalamnya juga mengandung risiko yang harus ditangani agar
tidak menimbulkan kerugian yang fatal. Untuk menangani risiko tersebut bisa
dilakukan dengan manajemen risiko. Menurut Wideman, ketidakpastian yang
menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang, sedangkan
ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah
risiko. Sedangkan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan karena
mengandung risiko.
Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen resiko menjadi
trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkret menunjukkan pentingnya
manajemen risiko dalam bisnis pada masa kini. Pentingnya suatu bisnis harus ada
manajemen risiko yaitu karena risiko mengandung biaya yang tidak sedikit.
Misalnya pada suatu kejadian di mana suatu perusahaan baju yang mengalami
kebakaran. Kerugian langsung dari peristiwa tersebut adalah kerugian finansial
akibat asset yang terbakar (seperti gedung, material, baju setengah jadi,
maupun baju yang siap untuk dijual).
Namun juga dilihat kerugian tidak langsungnya, seperti tidak bisa
beroperasinya perusahaan selama beberapa bulan sehingga menghentikan arus kas. Akibat lainnya adalah macetnya pembayaran hutang
kepada supplier dan kreditor karena terhentinya arus kas yang akhirnya akan
menurunkan kredibilitas dan hubungan baik perusahaan dengan partner bisnis
tersebut.
Risiko tersebut dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan
melalui manajemen risiko. Peran dari manajemen risiko diharapkan dapat
mengantisipasi lingkungan cepat berubah, mengembangkan corporate governance,
mengoptimalkan strategic management, mengamankan sumber daya dan asset yang
dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive decision making dari manajemen
puncak. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, mendorong kami untuk membuat
makalah dengan judul MANAJEMEN RISIKO.
Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko
adalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman, dan juga merupakan suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk : Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya resiko
tersebut dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko dan menampung sebagian atau keseluruhan
konsekuensi dari risiko tertentu.
Manajemen risiko tradisional berfokus pada risiko-risiko
yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam, kebakaran,
kematian, serta tuntutan hukum). Manajemen risiko keuangan berfokus pada risiko
yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk
mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah
dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa
berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia,
organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan
segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya bagi entitas manajemen risiko
(manusia, staff, dan organisasi). Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang
dibahas dalam Manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi :
Risiko Operasional, risiko yang berhubungan dengan
operasional perusahaan.
Risiko Hazard, risiko yang berhubungan dengan proses suatu
aktivitas atau pekerjaan yang bersifat kualitatif.
Risiko Finansial, risiko yang disebabkan oleh kegiatan atau
aktivitas yang berpengaruh kepada keuangan.
Risiko Strategik, risiko yang disebabkan oleh kesalahan
perencanaan strategik.
Hal – hal diatas menimbulkan ide untuk menerapkan
pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk
Management). Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko,
penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.
Pengertian Risiko
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, hal ini terjadi
oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan
terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan
atau merugikan. Menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan
yang menguntungkan dikenal dengan istilah peluang/opportunity, sedangkan ketidak
pastian yang menimbulkan akibat kerugian dikenal dengan istilah risiko /risk.
Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan
yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang
merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang akan dihadapi dapat memberikan
keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun terjadi kerugian yang akan
ditanggung, kemungkinannya hanya kecil sekali? Misalnya membeli lotere, jika
beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak
beruntung uang yang digunakan membeli loterei yang relatif kecil. Apakah ini
juga tergolong Risiko? jawabannya adalah
: hal ini juga tergolong risiko selama mengalami kerugian walau sekecil
apapun.
Kategori risiko
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi
perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Risiko spekulatif sering dikenal dengan istilah risiko bisnis (business risk).
Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat akan menghadapi dua
kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya akan menguntungkan atau malah
sebaliknya yaitu investasinya mengalami kerugian. Risiko yang akan dihadapi
seperti hal tersebut adalah risiko spekulatif. Sehingga dapat artikan bahwa
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan dimana terdapat kemungkinan yang
memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.
Risiko murni
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat
berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan.
Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan mengalami kebakaran,
maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. Kemungkinan yang lain adalah
tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian,
bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada unsur kesengajaan untuk membakar
dengan maksud-maksud tertentu. Salah satu cara untuk menghindari risiko murni
adalah asuransi, dan dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalisasi.
Itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat
diasuransikan atau insurable risk.
3. Risiko
fundamental
Risiko fundamental adalah risiko yang sebab maupun akibatnya
impersonal (tidak menyangkut seseorang) dimana kerugian yang timbul dari risiko
yang bersifat fundamental biasanya tidak hanya menimpa seseorang individu
melainkan menimpa banyak orang. Risiko yang sifatnya fundamental dapat timbul
misalnya dari:
- Sifat masyarakat dimana kita hidup
- Dari peristiwa-peristiwa phisik phisik tertentu yang
terjadi diluar kendali manusia.
4. Risiko
khusus
Risiko khusus dimana risiko ini disebabkan oleh
peristiwa-peristiwa individual dan akibatnya terbatas.
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni
adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih
terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak terdapat
kemungkinan untung.
Manajemen risiko berbasis ISO 31000
ISO 31000 memahami bahwa terdapat berbagai macam sifat,
tingkat, besaran dan kompleksitas risiko organisasi. Oleh karena itu, standart
ini memberikan panduan mengenai prinsip dan penerapan manajemen risiko secara
genetik. Dalam penerapannya pada situasi yang spesifik, standart ini memberikan
panduan mengenai bagaimana suatu organisasi harus memahami konteks khas yang
dihadapinya dan bagaimana ini akan menerapkan manajemen risiko ini.
Standart international ISO 31000 ini menyediakan prinsip dan
panduan generik untuk penerapan manajemen risiko. Standart ini dapat digunakan
untuk organisasi, perusahaan publik, perusahaan swasta, organisasi nirlaba,
kelompok ataupun perseorangan. Standart ini dapat digunakan selama masa hidup
organisasi dan untuk berbagai kegiatan, proses, fungsi, proyek, produk, jasa,
aset, operasi dan pengambilan keputusan.
Standart international ISO 31000 ini bertujuan untuk
melakukan harmonisasi proses manajemen risiko dalam berbagai macam standart
yang sudah ada saat ini atau yang nantinya akan dibuat. Standart ini
menyediakan pendekatan yang umum dan mendasar, sehingga dalam menangani
risiko-risiko yang khas pada bidang/sektor industri tertentu, tidak perlu
menggantinya dengan standart lain. Standart international ini tidak untuk
digunakan dalam proses sertifikasi.
Kerangka kerja manajemen risiko ISO 31000 :
1. Mandat dan komitmen
2. Perencanaan kerangka kerja manajemen risiko
3. Penerapan manajemen risiko
4. Monitoring dan review kerangka kerja
5. Perbaikan kerangka kerja secara berkelanjutan
Proses manajemen risiko ISO 31000 :
1. Komunikasi dan konsultasi
2. Menetapkan konteks
3. Identifikasi risiko
4. Analisis risiko
5. Evaluasi risiko
6. Perlakuan risiko
7. Monitoring dan review
8. Dokumentasi proses manajemen risiko
Source: http://Consultant, training, workshop, manajemen
resiko, iso 31000
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Manajemen Risiko
Bukti sejarah tertua terkait pengelolaan risiko dapat
ditemukan pada Piagam Hammurabi (codex Hammurabi), yang dibuat pada tahun 2100
sebelum masehi. Piagam tersebut mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal
dapat meminjam uang untuk membeli kargo namun bila dalam perjalanan kapalnya
tenggelam atau hilang, ia tidak perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut.
Masa ini disebut sebagai zaman pertama manajemen risiko, di mana perusahaan
hanya melihat risiko non-entrepreneurial (seperti misalnya keamanan).
Tahun 1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua
manajemen risiko di mana perusahaan-perusahaan asuransi mulai berusaha
mendorong pengusaha untuk benar-benar menjaga barang yang diasuransikan. Pada
masa ini juga lahir konsep jaminan mutu (quality assurance) yang menjamin
setiap produk memenuhi spesifikasi standarnya. Konsep ini dipopulerkan oleh
British Standards Institution yang meluncurkan standar kualitas BS 5750 pada
tahun 1979.
Pada tahun 1993, James Lam diangkat menjadi Chief Risk
Office, yang merupakan jabatan CRO pertama di dunia.
Zaman ketiga manajemen risiko dimulai tahun 1995 dengan
diterbitkannya AS/NZS 4360:1995 oleh Standards Australia of the World's Risk
management Standard.
PENUTUP
Manajemen risiko adalah suatu cara dalam mengorganisir suatu
risiko yang akan dihadapi baik itu sudah diketahui maupun yang belum diketahui
atau yang tak terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan risiko kepada pihak
lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung
sebagian atau semua konsekwensi risiko tertentu. Macam-macam manajemen risiko
dalam agribisnis dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu risiko berdasarkan sifatnya,
yang terdiri atas risiko spekulatif dan risiko murni, risiko berdasarkan dapat
tidaknya dialihkan, yang terdiri atas risiko yang dapat dialihkan dan risiko
yang tidak dapat dialihkan, serta risiko berdasarkan asal timbulnya, yang
terdiri atas risiko internal dan risiko eksternal. Pengaplikasian manajemen
risiko yang dikembangkan di industri dilakukan dengan cara berbeda-beda,
tergantung dari kebijakan industri
tersebut.
Manajemen risiko tidak semata berlaku di sektor bisnis,
namun semakin mendesak untuk diapplikasikan di sektor publik. Banyak argumen
pendukung, dan tampaknya faktor utama adalah perubahan lingkungan dan sumber
daya yang terbatas bagi pencapaian tujaun organisasi.
Risiko memiliki berbagai definisi, dan berkaitan dengan
kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi. Pada sisi lain, penanganan risiko bahkan dapat memuncul-kan
peluang bagi organisasi. Risiko tidak dapat dihindari oleh organisasi, dan
terdapat pada sumber daya yang dimiliki dan proses operasi termasuk
pengendalian. manajemen risiko diperlukan bagi pencapaian tujuan suatu unit dan
tujuan organisasi secara keseluruhan.
Daftar pustaka
Ali, Masyhud. 2006. Manajemen Resiko. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Iban, Sofyan. 2004. Manajemen Resiko. Jakarta : Graha Ilmu
Kasidi. 2010.
Manajemen Resiko. Jakarta : Ghalia Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar